This is slide 1 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 2 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 3 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]

This is slide 4 description. This Blogger Template is Designed By NewBloggerThemes.com. Go to Edit HTML and find this content. Replace it your own description. For More Blogger Templates, please visit NewBloggerThemes.com. If you need a premium blogger template or customize this template then contact me[...]


1.1.10

Menghitung Berat Badan Ideal

Posted by Abu Azzam On 06.00 No comments
Rumus Broca

Rumus untuk menghitung berat badan ideal yang pertama dibuat oleh seorang ahli bedah Perancis bernama Dr. P.P. Broca pada tahun 1897 (Halls, 2005). Seiring dengan berjalannya waktu, Rumus Broca telah mengalami berbagai modifikasi. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari tiga kutipan berikut.

Rumus Broca seperti yang dikutip dari tulisan Steven B. Halls (2005) adalah :
Wanita : Berat Badan Ideal (kg) = Tinggi Badan (cm) – 100 ± 15%
Pria : Berat Badan Ideal (kg) = Tinggi Badan (cm) – 100 ± 10%

Sedangkan Rumus Broca yang dikutip dari publikasi di Website Depkes RI adalah :
Bobot badan ideal (kg) = 90% x {tinggi badan (cm) - 100} x 1 kg

Khusus untuk pria dengan tinggi badan kurang dari 160 cm dan wanita kurang dari 150 cm, digunakan rumus: Bobot badan ideal (kg) = {tinggi badan (cm) - 100} x 1 kg.

Interpretasi : seseorang dikatakan underweight bila bobot badannya kurang dari 90% bobot badan ideal.

Lain lagi yang dipublikasikan di Pikiran Rakyat (2004) :

(Tinggi Badan - 100) - 10% (Tinggi Badan - 100) , untuk usia ≤ 30 th Tinggi Badan - 100, untuk usia > 30 th

Tetapi banyak orang menggunakan rumus yang sangat disederhanakan, yaitu :
Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - 10% (Tinggi Badan - 100)


Rumus Devine

Kemudian tahun 1974 Dr. BJ Devine mempublikasikan sebuah rumus baru untuk menghitung berat badan ideal. Rumus tersebut adalah (Halls, 2005) :
Men : Ideal Body Weight (in kilograms) = 50 + 2.3 kg per inch over 5 feet
Women: Ideal Body Weight (in kilograms) = 45.5 + 2.3 kg per inch over 5 feet

Rumus Devine ini sebenarnya dibuat untuk digunakan dalam dunia medis, yaitu menghitung dosis obat-obat tertentu seperti digoksin, teofilin, atau gentamisin. Tetapi kemudian penggunaannya semakin meluas. Sebagian besar rumus-rumus penghitung berat badan ideal yang dipajang di situs-situs internet menggunakan rumus ini.

Pada tahun 1983, Dr. JD Robinson mempublikasikan rumus penghitung berat badan ideal yang dimodifikasi dari rumus Devine (Halls, 2005).
Men : Ideal Body Weight (in kilograms) = 52 kg + 1.9 kg for each inch over 5 feet
Women: Ideal Body Weight (in kilograms) = 49 kg + 1.7 kg for each inch over 5 feet

Modifikasi rumus Devine juga dilakukan oleh Dr. DR Miller. Rumus tersebut adalah (Halls, 2005) :
Men : Ideal Body Weight (in kilograms) = 56.2 kg + 1.41 kg for each inch over 5 feet
Women: Ideal Body Weight (in kilograms) = 53.1 kg + 1.36 kg for each inch over 5 feet


Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT )

Rumus lain yang banyak digunakan untuk mengetahui status berat badan adalah Indeks Massa Tubuh (IMT ). Rumus ini lazim digunakan di bidang kesehatan termasuk oleh WHO (World Health Organization).

Pada rumus IMT, status berat badan dihitung dengan membandingkan berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m). Rumusnya adalah :

Rumus menentukan IMT :

berat badan
----------------------------------- = IMT
tinggi badan X tinggi badan (m)

Kategori IMT
  1. IMT kurang dari 17,0 keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
  2. IMT 17,0 sampai dengan 18,4 keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
  3. IMT 18,5 sampai dengan 24,9 keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.
  4. IMT 25,0 sampai dengan 29,9 keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
  5. IMT lebih dari 30,0 keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat berat
Contoh:
Seseorang dengan tinggi badan 152 cm, mempunyai berat badan 41 kg.
41
-------------------- = 17,7
(1,52 X 1,52) m
Status berat badan seseorang tersebut adalah kurus tingkat ringan. Dia dianjurkan menaikkan berat badannya sampai menjadi normal antara 43- 57 kg dengan IMT 18,5 – 25,0.
Kalaupun ingin mudah Anda pun bisa menghitung BMI dengan otomatis di sini.

Cara Lain :
Ada juga cara lain yaitu dengan menghitung lingkar pinggang. Normalnya, ukuran lingkar pinggang wanita tak boleh lebih dari 80 cm, sedangkan pria tak melebihi 90 cm.


ditulis oleh Rushendra Tanjung dari berbagai sumber

17.11.09

Bagaimana Mengendalikan Berat Badan?

Posted by Abu Azzam On 09.46 No comments
Menjaga berat badan yang ideal merupakan salah satu faktor penting bagi kebugaran fisik. Berikut 3 permasalahan yang terkait dengan hal tersebut:

1. Berat Badan lebih dari Rata-rata

Hal ini menyebabkan bertambahnya tuntutan kerja organ-organ tubuh, baik dalam hal jumlah darah yang diperlukan, aliran, serat-serat , dll.

Sebuah penelitian telah menjelaskan bahwa bertambahnya berat badan 20 kg pada seseorang berarti bertambah serat darah sejumlah 25 km. Artinya ada pertambahan beban pada jantung, satu hal yang menyebankan terjadinya sebagian penyakit seperti penyakit sistem metabolisme, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kolesterol dalam darah.

2. Berat Badan Kurang dari Normal

Berat badan seseorang dikatakan kurang kalau beratnya kurang dari 10% berat rata-rata. Kurang berat badan menyebabkan bahaya meskipun lebih kecil dibanding mereka yang kegemukan. Akibatnya, orang mengalami kelemasan pada sekujur tubuh, ketahanannya berkurang, disamping terancam berbagai penyakit jiwa dan syaraf.

3. Peningkatan dan Penurunan Berat Badan Terus-Menerus

Sebagian orang gagal dalam mengikuti panduan makan yang baik dan kebiasaan olahraga. Hal ini tercermin dalam pertambahan berat badannya lalu merasa kegemukan, pada waktu yang lain merasa berat badannya berkurang, dan ketika sampai pada berat badan yang diinginkan, mereka tidak selamanya padanya, biasanya hal itu mempengaruhi kegucangan proses metabolisme (pencernaan) makanan dalam tubuh. Itu mungkin disebabkan oleh sebagian penyakit, hal yang mengharuskan dilaksanakannya pemeriksaan medis.

Pengendalian berat badan biasanya dilakukan dengan jenis makanan dan tingkat aktivitas tubuh yang dilakukan seseorang, disamping kebiasaan makan yang benar.

Ada dua hal penting untuk mengendalikan berat badan, yang pertama terepresentasikan pada kalori yang didapatkan oleh tubuh manusia kedua pada kalori yang digunakan oleh tubuhnya, maka hal itu berarti sangat mungkin bagi kita untuk mengendalikan berat badan melalui hal-hal berikut:

  1. Perubahan pada rata-rata kalori yang diperoleh tubuh (macam makanan dan minuman yang dikonsumsi).
  2. Perubahan pada rata-rata kalori yang dikeluarkan tubuh (rata-rata aktivitas yang dilakukan seseorang).
  3. Perubahan pada keduanya (jenis makanan dan aktivitas)
Tinggi badan - 100 = berat ideal (+5kg)
selisih antara berat dan tinggi = 100


9.11.09

Aprikot

Apricot mengandung betakarotena dan vitamin C. Apricot, terutama yang dikeringkan, adalah sumber kalium. Kalium itu sendiri adalah mineral yang membantu pengaturan tekanan darah. Apricot juga kaya akan serat larut yang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. Selain itu, buah apricot berkhasiat membantu mengatasi konstipasi, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Jeruk

Jeruk adalah buah yang kaya akan vitamin C, betakarotena, dan bioflavoid yang keseluruhannya bersifat antioksidan. Aprikot dan Jeruk merupakan antioksidan yang mampu menyapu bersih radikal bebas dalam tubuh.

Vitamin C penting untuk daya tahan tubuh terhadap infeksi. Bersama flavonoid, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Jeruk juga dapat mencegah transformasi nitran dan nitrit di dalam tubuh menjadi nitrosamine. Nitrat dan nitrit bisa didapat dari makanan yang diasap atau dibakar, sedangkan nitrosamine adalah zat yang bertanggung jawab atas terjadinya kanker perut.

Flavonoid dan vitamin C pada jeruk membantu menjaga kekuatan dinding sel pembuluh darah. Selain itu, jeruk juga memiliki kandungan pectin, yaitu sejenis serat larut yang dapat membantu mengurangi kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah.

Apel

Apel mengandung vitamin C yang bersifat meningkatkan kekebalan tubuh melawan radikal-radikal bebas. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi apel secara rutin dapat menurunkan kadar kolesterol darah, terutama LDL, sang kolesterol jahat. Kombinasi khas dari serat dan asam buah dalam apel dapat bertanggung jawab terhadap daya pencegahan dan pengobatan konstipasi. Sementar itu, kandungan apel dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk diare.

Apel sangat bermanfaat bagi system pencernaan dan ekskresi. Hal ini berkaitan dengan kimbinasi aksi dari asam buah yang bersifat meningkatkan penernaan, efek antioksidan dari flavonoid quercetin, dan juga kemampuan pectin dalam meningkatkan system pembuangan.

Berikut ini beberapa hasil penelitian tentang apel yang bisa memberikan manfaat sangat mengagumkan, sehingga anda pun akan tercengan dan memprioritaskan buah ini dalam menu makan Anda.
  • Apel dapat membantu mencegah kanker payudara, berkat tingginya kandungan fitokimia yang berfungsi sebagai antioksidan.peneliti dari cornell university, Rui hai liu, menemukan bahwa tikus-tikus percobaan yang diberi pakan ekstrak buah apel terhindar dari tumor mammae. Dengan demikian, bisa di simpulkan bahwa apel berpotensi membantu manusia memerangi kanker payudara.
  • Mengonsumsi apel secara rutin berpengaruh pada penurunan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Penelitian di Inggris bahkan menemukan orang yang mengonsumsi apel, setidaknya dua buah dalam satu minggu, dapat menurunkan risiko hamper sepertiganya.
  • Kebiasaan mengonsumsi apel juga dapat membantu kesehatan system pernapasan. Yang paling menarik, apel dapat membantu para wanita menurunkan berat badan. Suatu penelitian di Brazil pada tahun 2003 menunjukkan bahwa makan tiga buah apel setiap hari selama 12 minggu membantu wanita menurunkan kadar glukosa darah dan berat badan rata-rata 2,7 pounds.
Untuk memperoleh manfaat yang lebih besar, sebaiknya apel dimakan bersama kulitnya. Sebuah penelitian menyimpulkan, dibandingkan daging buahnya, kulit apel memiliki jumlah antioksidan lebih besar dan lebih baik untuk melawan sel-sel kanker hati. Berdasarkan suatu penelitian, masa penyimpanan apel bahkan tidak menyebabkan perubahan kadar fitokimia buah tersebut. Karena itu, Anda boleh memenuhi kulkas Anda dengan apel untuk persediaan.